PERTUMBUHAN PENDUDUK


  • Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Perkembangan Penduduk Indonesia Penduduk adalah orang atau sekumpulan orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut. Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu penduduk asli, penduduk pendatang, penduduk sementara, dan tamu.
Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir. Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir dan berasal dari tempat lain. Penduduk sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke tempat lain karena alasan pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Tamu adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.

  • Kependudukan

            Penduduk merupakan salah satu diantara sekian banyak modal dasar pembangunan. Laju pertambahan penduduk Kecamatan Beji yang demikian pesat salah satunya disebabkan oleh terjadinya perpindahan masuk warga DKI  Jakarta ke wilayah Kecamatan Beji khususnya dan wilayah Kota Depok pada umumnya. Adapun penyebab dari hal tersebut diatas dikarenakan oleh posisi strategis Kecamatan Beji sebagai bagian wilayah Kota Depok, yang secara khusus dirasakan representatif dan memenuhi syarat sebagai daerah  pemukiman yang  ideal.
Berikut data kependudukan kecamatan beji

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
NO
KELURAHAN
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
BEJI
18.131
17.797
2
BEJI TIMUR
4.293
4.199
3
KUKUSAN
9.851
9.588
4
TANAH BARU
12.047
11.791
5
PONDOKCINA
6.038
5.295
6
KEMIRIMUKA
15.122
13.942
TOTAL
65.482
62.612
  
JUMLAH PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
NO
KETERANGAN
KELURAHAN
BEJI
BEJI TIMUR
KUKUSAN
TANAH BARU
PONDOK CINA
KEMIRI MUKA
1
BELUM SEKOLAH
4.092
3.805
1.603
1.535
4.287
5.087
2
TIDAK TAMAT SEKOLAH
4.725
1.970
382
904
2.477
1.558
3
TAMAT SD/SEDERAJAT
5.570
2.123
979
1.400
3.400
5.143
4
TAMAT SLTP/SEDERAJAT
5.525
2.126
2.067
1.584
6.586
3.175
5
TAMAT SLTA/SEDERAJAT
6.145
5.368
5.154
2.398
7.085
5.738
6
TAMAT AKADEMI/SEDERAJAT
4.770
1.108
392
844
2.888
1.218
7
TAMAT PERGURUAN TINGGI/SEDERAJAT
5.012
2.452
710
969
2.475
1.261

JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA
NO
KELURAHAN
AGAMA
ISLAM
KRISTEN
KHATOLIK
HINDU
BUDHA
KONGHUCU
1
BEJI
20.441
9.188
2.693
2.675
931
-
2
BEJI TIMUR
7.002
956
246
195
86
-
3
KUKUSAN
18.759
444
193
13
23
7
4
TANAH BARU
21.291
2.277
168
33
38
31
5
PONDOKCINA
10.760
296
67
15
195
2
6
KEMIRIMUKA
27.402
1.267
344
20
31
1
                                    
JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN
NO
KETERANGAN
KELURAHAN
BEJI
BEJI TIMUR
KUKUSAN
TANAH BARU
PONDOK CINA
KEMIRI MUKA
1
PETANI
-
-
-
-
-
236
2
WIRASWASTA
7.738
261
838
8.163
11.359
8.525
3
INDUSTRI KECIL/PENGRAJIN
15
527
102
1118
1
231
4
BURUH
7.435
378
1.124
5.434
999
9.165
5
PEDAGANG
5.237
613
558
3522
3.788
2.195
6
KARYAWAN
7.587
1.186
1.882
614
1.258
1.156
7
PNS
3.389
1.144
1.447
1.974
303
663
8
TNI/POLRI
735
52
306
373
55
163
9
PENSIUNAN
796
223
377
467
55
193
10
LAINNYA
2.975
-
3.187
1.980
12.504
2.703

  • Faktor-faktor penyebab terjadinya pertumbuhan penduduk yaitu sebagai berikut :

  1. Kelahiran (natalitas/fertilitas): Kelahiran adalah kemampuan seorang wanita melahirkan yang tercermin dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Angka kelahiran ialah rata-rata banyaknya bayi yang lahir dari tiap 1.000 orang penduduk dalam satu tahun.Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu, anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua, anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki, anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi. Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain: adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak, adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun, anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2, penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
  2. Kematian (mortalitas): Angka kematian adalah jumlah kematian setiap seribu penduduk setiap tahun. Kematian (Mortalitas) Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya angka kematian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung kematian(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Faktor pendukung kematian(pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Faktor-faktor pendukung kematian diantaranya yaitu  sarana kesehatan yang kurang memadai, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, terjadinya berbagai bencana alam, terjadinya peperangan, terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry, tindakan bunuh diri dan pembunuhan. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah: Lingkungan hidup sehat, fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap, ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain, tingkat kesehatan masyarakat tinggi, semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
  3. Migrasi Migrasi ada dua jenis yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk (imigrasi) dan yang dapat mengurangi jumlah penduduk disebut imigrasi keluar (emigrasi).




Menurut Soemarwoto (1991:230-250) bahwa secara rinci dampak kepadatan penduduk sebagai akibat laju pertumbuhan penduduk yang cepat terhadap kelestarian lingkungan adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatnya limbah rumah tangga sering disebut dengan limbah domestik. Dengan naiknya kepadatan penduduk berarti jumlah orang persatuan luas bertambah. Karena itu jumlah produksi limbah persatuan luas juga bertambah. Dapat juga dikatakan di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, terjadi konsentrasi produksi limbah.
  2. Pertumbuhan penduduk yang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang melahirkan industri dan sistem transport modern. Industri dan transport menghasilkan berturut-turut limbah industri dan limbah transport. Di daerah industri juga terdapat kepadatan penduduk yang tinggi dan transport yang ramai. Di daerah ini terdapat produksi limbah domsetik, limbah industri dan limbah transport.
  3. Akibat pertambahan penduduk juga mengakibatkan peningkatan kebutuhan pangan. Kenaikan kebutuhan pangan dapat dipenuhi dengan intensifikasi lahan pertanian, antara lain dengan mengunakan pupuk pestisida, yang notebene merupakan sumber pencemaran. Untuk masyarakat pedesaan yang menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian, maka seiring dengan pertambahan penduduk, kebutuhan akan lahan pertanian juga akan meningkat. Sehingga ekploitasi hutan untuk membuka lahan pertanian baru banyak dilakukan. Dampak positif meigrasi terhadap daerah yang ditinggalkan.

Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
  • Berkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
  • Meningkatnya kesejahteraan keluarga di lingkungan tersebut, karena mendapat kiriman dari yang pergi.
  • Seimbangnya lapangan pekerjaan di lingkungan tersebut dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan lingkungan tersebut.

Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
  • Berkurangnya tenaga kerja muda daerah.
  • Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua.
  • Semakin berkurangnya tenaga penggarap lahan pertanian.
  • Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.
  • Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk di desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umumnya enggan kembali ke desa.

Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju
  • Jumlah tenaga kerja bertambah.
  • Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.

Dampak negatif terhadap daerah yang dituju
  • Semakin padat jumlah penduduknya.
  • Banyak terdapat pengangguran
  • Lalu lintas semakin padat
  • Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat.
Kesimpulan & Saran
Dari data dan penjelasan dapat disimpulkan adanya pertambahan penduduk yaitu dari penduduk local ataupun imigran memiliki dampak yang postif dan juga negatif. Kita sebagai warga negara yang hidup secara kebersamaan hanya perlu melakukan sebaik mungkin untuk meminimalisir dampak yang buruk dan terus melakukan hal yang dapat memberi pengaruh yang baik bagi masyarakat dan kemajuannya.


  • Kelompok 1


  1. Ahmad Maulidin 30415350
  2. Bimo Akbar Riady 31415363
  3. Fredy Setiawan 32415779
  4. M. Ihsan Mardhani 34415637

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Activity Based Management (ABM)

Etika Profesi M-3