MY FUTURE MY CHOICE


MY FUTURE MY CHOICE


Assalamualaikum perkenalkan nama saya Bimo Akbar Riady saya adalah mahasiswa Gunadarma tingkat 1 jurusan Teknik Industri. Saya anak pertama dan memiliki adik laki-laki yang baru duduk di kelas  4 Sekolah Dasar. Sebagai anak pertama laki-laki sudah jelas bahwa kita dituntut menjadi penerus kepala keluarga menggantikan ayah kita. Maka dari itu disini saya akan menceritakan sedikit beberapa cita-cita saya sejak kecil hingga sekarang dewasa seperti ini, yuk disimak.

Ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 saya sangat ingin sekali menjadi  supir bus. Hehe kedengarannya sangat tidak masuk akal tapi alasan saya bercita-cita seperti itu karena saya sangat suka naik bus, suka menikmati ketika jalan-jalan menggunakan bus dan sangat suka ketika melihat beberapa bus berjejer di terminal. Jadi saya sangat tertarik dan ingin sekali mengendarai bus entah bus kota atau bus pariwisata, ya maklum namanya juga masih anak-anak jadi dunia khayalnya masih tinggi dan belum mengerti apa-apa hehehe. Namun  ketika saya naik ke kelas 3 sekolah dasar saya berganti cita-cita, yaitu menjadi guru, entah guru apa saja yang pasti saya ingin sekali bercita-cita menjadi guru. Alasannya sih sederhana karena saya sangat tertarik ketika guru saya menjelaskan materi. 

Namun cita-cita menjadi guru tidak lama, buktinya ketika saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama saya tertarik untuk menjadi Dokter dan bercita-cita menjadi dokter. Karena obsesi itu saya belajar dengan giat saya menekuni pelajaran dibidang IPA karena untuk menjadi Dokter sangatlah tidak mudah dan pelajaran yang dituntut adalah mata pelajaran IPA. Dengan giatnya saya belajar dari itu hasilnya nilai pelajaran IPA dan Matematika saya sangatlah memuaskan dengan apa yang sudah saya tekuni. Bahkan ketika di kelas 8 saya menjadi murid kesayangan guru matematika saya, kesayangan disini bukan karena saya malas atau bandel namun karena saya selalu bisa menjawab pertanyaan dan bisa mengerjakan semua soal yang beliau berikan.

Dan pada akhirnya saya lulus dari Sekolah Menengah Pertama dan pada saat itu pula saya pindah tinggal di depok dan melanjutkan sekolah di salah satu SMA swasta di depok dan cita-cita saya masih sama ingin menjadi dokter. Sampai akhirnya saya menemukan sahabat sekaligus teman saya dan saya sering berbincang tentang keinginan saya menjadi dokter. Sahabat saya selalu berpesan dan menasehati saya “jika ingin menjadi dokter harus sungguh-sungguh dan harus siap dengan biaya yang dikeluarkan, karena untuk menjadi dokter kita harus kuliah jurusan kedokteran dan itu sangatlah mahal. Jadi jika tidak sungguh-sungguh sangat sayang dengan biaya yang telah dikeluarkan sangatlah tidak sedikit”. Tapi karena saya sudah sangat serius dan yakin jadi saya mantapkan tekat saya dan ketika saya kelas  11 saya masuk di jurusan IPA.

Hari demi hari saya lalui dan akhirnya saya merenung kembali apa yang sudah dinasehatkan sahabat saya. Ketika itu juga saya selalu berfikir jika tidak menjadi dokter cita-cita apalagi yang bisa mengobsesikan dikehidupan saya kelak, karena saya tidak mau menyusahkan kedua orang tua saya dengan biaya yang sangat mahal. Memang orang tua selalu mendukung semua yang diinginkan anaknya, namun saya punya satu alasan kuat yaitu kasihan orang tua kita sudah membiayai dari kita kecil hingga dewasa masa mau ditambah lagi dengan kuliah kedokteran yang  sangat mahal. Semenjak dari itu saya tidak lagi bercita-cita menjadi 
dokter.

Lalu saya sering  berdiskusi dengan kedua orang tua saling tukar fikiran dan pendapat kelak saya mau menjadi apa dan pada akhirnya mama papa saya bernasehat “kamu tentuin apa yang kamu suka kamu tekuni apa yang kamu ingin tekuni, cita-cita itu menjadi awal modal masa depan kamu dan cita-cita juga yang akan menentukan dunia kerja kamu”. Sejak itu saya mencari dari beberapa sumber tentang dunia kerja apa yang bisa menjanjikan dikehidupan kelak karena perkataan orang tua saya yaitu cita-cita juga yang menentukan dunia kerja kamu dapatlah satu obsesi saya yang akhirnya menjadi acuan saya berkuliah yaitu “Menjadi suatu Engineering yang bisa membuka lapangan kerja bagi semua kalangan dan bisa bersaing dengan ketatnya industri dunia”

Karena saya sudah mantap dengan pilihan saya, saya harus belajar dengan sungguh-sungguh dan saya tidak mau mengecewakan kedua orang tua saya karena saya sangat ingin nanti kedua orang tua saya bisa menikmati hasil jerih payahnya membiayai semua pendidikan saya dan beliau bisa menikmati semua yang ingin saya kasih ke beliau Aamiin

Itulah cerita tentang kehidupan saya dari kecil hingga sekarang. Yang dimulai dari cita-cita menjadi supir bus, guru, dokter hingga akhirnya saya ingin menekuni dunia industri ini. Memang sangat tidak jelas perjalanan hidup ini namun jika kita mantap di satu jalan insya Allah jika memang kita sungguh-sungguh Allah selalu memperlancar rencana kita. 

MAN JADDA WA JADA!!! “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Activity Based Management (ABM)

Etika Profesi M-3