Etika Profesi M-4
STANDAR
INDUSTRI INDONESIA (SII) adalah standar mutu produk hasil industri yang
diterapkan atas dasar surat keputusan Mentri Perindustrian No. 210 tahun 1979
tentang penetapankembali standarisasi Industri dan surat keputusan Mentri No.
130 tahun 198 tentang pentujuk pelaksanaan tanda-tanda SII.
SII
disusun oleh pusat standarisasi industri dibawah koordinasi badan penelitian
dan pengembangan industri, departemen perindustrian dan ditetapkan atas dasar
konsensus nasional dalam rapat konsensus nasional. Rapat konsensus nasional
biasanya diadakan dua kali dalam setahun dan dihadiri oleh wakil- wakil dan kalangan produsen, konsumen,
ilmuan, perguruan tinggi dan instansi pemerintah terkait.
Dipandang
dari segi penerapannya ada dua jenis SII yaitu SII wajib dan SII sukarela.
Standar Industri Indonesia (SII) wajib adalah standar mutu produk yang wajib
diikuti oleh produsen untuk beberapa jenis produk tertentu yang menyangkut
keamanan keselamatan orang banyak, misalkan semen, besi beton, kabel, lampu
pelat baja. Sedangkan SII sukarela adalah standar mutu produk yang dianjurkan,
namun tidak diwajibkan. Misalkan makanan, minuman dan produk tekstil.
Manfaat
penerapan Standar Industri Indonesia (SII), penerapan Standar Industri
Indonesia (SII) bagi produk industri indonesia meskipun memerlukan tambahan
biaya mendatangkan banyak manfaat baik produsen, konsumen, maupun pemerintah.
Manfaat Standar Industri Indonesia (SII) bagi
Produsen :
- Perencenaan dan pengembangan produk lebih
mudah, terarah dan efektif
- Karena bahan baku juga standar dan proses
produksinya
- Lebuh efesien karena pengawasan mutu
lebih mudah
- Mutu produk lebih terjamin dan terpercaya
sehingga lebuh mudah memasarkan di dalam negeri maupun diluar negeri
Manfaat
SII bagi konsumen :
- Konsumen mengetahui dengan pasti produk
yang akan dibeli
- Mempermudah konsumen memilih produk yang
dibutuhkan sesuai dengan mutu diinginkan dan dibelinya
- Keamanan dan keselamatan pemkaian produk
lebuh terjamin
Manfaat
Standar Industri Indonesia (SII) bagi pemerintah :
- Mempermudah pengawasan atas prouk-produk
yang dihasilkan oleh berbagai jenis industri, perlindungan terhadapt masyarakat
lebih terjamin
- Usaha pembinaan industri ke kondisi usaha
yang lebih sehat mudah dilaksanakan karena dengan penerapan standar, efesiensi
prodksi meningkat dan lebih memungkinkan perkembangan usaha
- Mendorong peningkatan ekspor hasil
industri
STANDAR
TEKNIK
Pengertian
Standar Teknik
Standard
Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan,
produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau
lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di
luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi,
misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di
bawah payung suatu sistem manajemen mutu.
Mereka
juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih
beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi
wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.
Istilah
standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar
spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk
menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat
diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk
membantu menggunakan produk.
Penggunaan
Standard Teknik
Dalam
rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan
pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua
persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk
oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang
diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh
instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi
perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Sebuah
standard teknik produk tidak harus membuktikan suatu produk benar. Item mungkin
diverifikasi untuk mematuhi standard teknik atau dicap dengan nomor standard
teknik: ini tidak, dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item tersebut adalah
cocok untuk penggunaan tertentu. Orang-orang yang menggunakan item (insinyur,
serikat buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri,
dll) memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan standard teknik
yang tersedia, tentukan yang benar, menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item
dengan benar.
Dalam
kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yang baik, dengan
sendirinya, tidak selalu berarti bahwa semua produk yang dijual dengan standard
teknik yang benar-benar memenuhi target yang terdaftar dan toleransi. Realisasi
produksi dari berbagai bahan, produk, atau layanan yang melekat dengan
melibatkan variasi output. Dengan distribusi normal, proses produksi dapat
meluas melewati plus dan minus tiga standar deviasi dari rata-rata proses.
Kemampuan proses bahan dan produk harus kompatibel dengan toleransi teknik
tertentu. Adanya proses kontrol dan sistem manajemen mutu efektif, seperti
Total Quality Management, kebutuhan untuk menjaga produksi aktual dalam
toleransi yang diinginkan.
Komentar
Posting Komentar