Etika Profesi M-5
STRATEGI MUTU
Dalam
dunia bisnis, tidak ada strategi lain digunakan untuk menghadapi persaingan global
kecuali dengan kualitas. Adapun langkahnya adalah standarisasi manajemen harus
menjadi perhatian utama yang dalam hal ini suatu organisasi memiliki konsep
manajemen yang sesuai dengan persyaratan pelanggan. Artinya, organisasi
tersebut mampu memberikan layanan ataupun membuat produk yang memenuhi
kebutuhan pelanggan. Jika kebutuhan pelanggan terpenuhi secara tepat, maka
pelanggan akan merasa puas. Untuk itu, semua kegiatan organisasi harus
didasarkan pada konsep kepuasan pelanggan.
PENGERTIAN MUTU
Secara
konvensional, mutu adalah gambaran karakteristik langsung dari suatu produk.
Kualitas bisa diketahui dari segi bentuk, penampilan, performa suatu produk,
dan juga bisa dilihat dari segi fungsinya serta segi estetisnya. Jika suatu
produk memiliki bentuk, warna, rasa dinilai bagus oleh pemakainya, maka produk
itu disebut berkualitas.
Selain
arti konvensional, mutu juga punya arti stratejik, yaitu segala sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk yang tidak cocok, tidak sesuai
dengan harapan pemakainya, maka ia akan ditinggalkan, karena tidak memenuhi
kebutuhan pelanggan. Sebaliknya bila produk sesuai dengan harapan pemakainya,
maka produk itu bermutu, pelanggan puas.
Akan
tetapi bila suatu produk mampu memenuhi kepuasan pelanggan, maka produk itu
harus dibuat dengan biaya yang tinggi karena harus sebagus mungkin. Hal ini
menimbulkan persepsi bahwa bermutu itu adalah mahal dan sulit. Bila harus
mengeluarkan biaya yang mahal, maka tidak sedikit perusahaan yang harus keluar
arena sebelum bersaing. Lalu apakah memang bermutu itu hal yang mahal dan sulit
dicapai?
PERSEPSI SALAH TERHADAP
MUTU
Persepsi
yang salah terhadap mutu adalah bahwa mutu adalah standar tinggi yang sulit
dicapai. Standar mutu memiliki konsep yang sistematis dan prosedur yang jelas
dalam rangka pemaparannya maupun pemeriksaannya, sehingga memerlukan tahapan proses.
Persepsi tentang proses yang bertahap ini mungkin menimbulkan rasa sulit untuk
mencapainya, sementara anggapan ini salah. Justru proses yang bertahap
membimbing organisasi untuk menjalankan manajemennya secara sistematis, efektif
dan efisien.
Selain
itu, mutu tidak hanya terbatas untuk produk barang saja, tetapi juga produk
layanan. Dalam sejarahnya, standar mutu internasional memang hanya untuk produk
perdagangan internasional, tetapi perkembangan berikutnya menuntut adanya
kualitas untuk produk layanan/jasa. Hal ini mengingat bahwa produk layanan/jasa
juga memiliki pelanggan yang juga perlu dipenuhi kebutuhannya. Dalam organisasi
yang menghasilkan produk, urusan mutu biasanya hanya menjadi tanggungjawab
atasan saja, atau bagian tertentu saja. Ini juga persepsi yang salah terhadap
mutu. Untuk menghasilkan produk bermutu, suatu perusahaan secara sistemik
bertanggungjawab. Artinya seluruh komponen di dalam organisasi tersebut harus
ikut berperan dalam menjalankan manajemen yang berorientasi pada mutu. Komitmen
terhadap mutu harus diciptakan, dilaksanakan dan dipelihara serta menjadi nafas
dalam kehidupan perusahaan, karena mutu tidak terbatas menempel pada suatu
produk yang dihasilkan, tetapi lebih berpusat perhatian pada proses. Diharapkan
suatu produk adalah bermutu jika dalam proses produksinya dijalankan dengan
berorintasi pada mutu.
PENDEKATAN MUTU
Dalam
upaya peningkatan mutu produk suatu organisasi harus memiliki indikator mutu.
Salah satu pendekatan mutu yang dapat digunakan adalah Sistem Manajemen Mutu ISO
9000 yang merupakan salah satu standar yang diakui dunia internasional dan
telah diterapkan banyak organisasi/perusahaan di seluruh dunia, termasuk
Indonesia.
ISO
9000
ISO
9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang
dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987
olehInternational Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC)
176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen
mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna
menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan
untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun
1994 dan tahun 2000.
1.
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis
2.
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem
menghasilkan produk-produk berkualitas;
3.
tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
4.
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit
yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.
5.
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu
sendiri.
Sebuah
perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai
perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label
“ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”.
Sertifikasi
terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan
jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang
berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka
telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan
tinggi dan universitas.
Kumpulan
Standar ISO 9000
ISO
9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
1.
ISO 9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary: mencakup
dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologidari Sistem
Manajemen Mutu (SMM).
2.
ISO 9001 – Quality Management Systems – Requirements: ditujukan untuk digunakan
di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau
melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini
memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi
apabila mereka hendak memperoleh kepuasanpelanggan sebagai hasil dari barang
dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut.
Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi
oleh pihak ketiga.
Adapun
pengertian mutu menurut standar ISO 9001:2000 adalah “derajat yang dicapai oleh
karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan”:
·
Derajat : Kategori/peringkat yang
diberikan pada persyaratan mutu, yang dapat berbeda pada suatu produk/ proses /
sistem yang memiliki kegunaan fungsional yang sama
·
Karakteristik : bisa diberikan pada
produk/ proses / sistem dalam wujud kualitatif atau kuantitatif
·
Inheren : sesuatu yang dapat diberikan
atau ditambahkan sesuai persyaratan
·
Persyaratan : kebutuhan atau harapan
yang dinyatakan
Melihat
pengertian di atas maka sesuai dengan pendekatan mutu ISO 9001:2000 yang
merupakan sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam
hal mutu. Yang dimaksud dengan sistem manajemen adalah unsur-unsur yang saling
berinteraksi untuk menetapkan kebijakan dan tujuan serta upaya mencapainya.
Organisasi adalah kelompok orang dan fasilitas yang memiliki aturan
tanggungjawab, wewenang dan hubungan dalam kelompok itu. Bentuknya bisa berupa
perseroan, lembaga, asosiasi, instansi dan lain-lain.
3.
ISO 9004 – Quality Management Systems – Guidelines for Performance
Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini
memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem
yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk
implementasi, hanya memberikan masukan saja.
Masih
banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga
diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 9000” seperti di atas. Beberapa
standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO
9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi
dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem
manajemen.
ISO
mencatat “Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa
terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 . Suatu
organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru
diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO
9000 dapat diimplementasikan”. Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003
telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang
mengumumkan bahwa dirinya “ISO 9000 Registered” biasanya merujuk pada ISO 9001.
Organisasi
yang ingin produk yang dihasilkannya bermutu harus memiliki strategi kualitas agar
tetap mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang dengan demikian
organisasi tersebut dapat terus bertahan dalam persaingan global yang semakit
ketat.
Sumber
:
Materi
pelatihan Manajemen Mutu
Komentar
Posting Komentar